Search This Blog

Thursday, June 10, 2004

Pasangan Jiwa

Kadangkala aku berkhayal seorang di ujung sana juga
tengah menanti tiba saatnya. Begitu ingin , berbagi batin,
mengarungi hari, yang berwarna, dimana dia pasangan
jiwaku? ku mengejar bayangan, kian menghilang, penuh
berharap... (Katon Bagaskara)


Bait-bait lagu "Pasangan Jiwa" yang cukup melankolis
tadi, agaknya cukup disukai para lajang yang belum
beruntung menemukan pasangan yang "pas". Dalam batin
mereka acap bertanya-tanya: Siapakah seseorang diantara
milyaran manusia di bumi ini yang kelak akan hidup
bersamanya? Dimanakah seseorang itu berada? Kapankah ia
akan menemuinya?


Sayangnya, ketika sudah mendapatkan seseorang pun, para
lajang ini terkadang malas membuat komitmen. Alasannya,
mereka belum yakin seratus persen bahwa pasangan yang
bersamanya saat ini adalah seseorang yang tepat untuknya.
Sebagian, bahkan merasakan seolah masih ada seseorang yang
lebih tepat untuknya "melayang-layang" di luar sana. Hanya
saja ia belum menemukannya. Tapi, sampai kapan..?


Begitukah friends? Benarkah ada yang disebut dengan soul
mates, "pasangan jiwa" bagi tiap manusia di muka bumi ini?
Apakah Anda percaya dengan apa yang disebut pasangan jiwa?
Atau bisakah kita memiliki pasangan jiwa lebih dari satu
di dunia ini? (Banyak pertanyaan ya)


Sejumlah pakar kejiwaan percaya bahwa di dunia memang
terdapat hubungan antara dua pasangan jiwa, dua jiwa yang
ditakdirkan menyatu dengan kuat satu sama lain sepanjang
waktu. Konon, dengan kehadiran pasangan jiwa ini, Anda
akan merasakan benar-benar dicintai, benar-benar aman dan
benar-benar dipahami.


Lantas bagaimana Anda mengetahuinya? Sejumlah teman
mengatakan, "Ya pokoknya terjadi begitu saja, Kita tahu
hanya dengan melihatnya. Dengan menggunakan perasaan."
Tapi, perasaan macam apa? Psikolog Barbara De Angelis
menggambarkan bahwa ketika Anda berjumpa pasangan jiwa
Anda, Anda akan merasakan seolah-olah Anda ingin selalu
bersamanya, tidak hanya hanya dalam kehidupan di dunia
ini, tapi untuk selamanya. (dahsyat ya).


Pertemuan tersebut, akan begitu saja memadamkan api
kerinduan yang lama terkurung dalam hati Anda, sampai Anda
berhasil bertemu satu sama lain. Suatu kerinduan istimewa
yang tidak akan mampu dipuaskan oleh hubungan yang biasa
mana pun juga.


"Untuk setiap saat, setiap menit waktu yang Anda
luangkan bersamanya, Anda akan merasakan seolah "pulang ke
rumah"" katanya.


Bagaimana kalau Anda tidak merasakannya?



Jawabannya ada pada hasil riset. Penelitian terbaru
mengatakan: Andaikan Anda belum menemukan seseorang yang
begitu sempurna yang bisa disebut sebagai pasangan jiwa,
Anda masih dapat berkeyakinan menemukan seseorang.


Bagaimana caranya? Dengan berusaha tentu saja. Laki-laki
dan perempuan, sebaiknya mengembangkan perasaan bahwa
pasangan mereka pada dasarnya adalah gambaran diri,
hakekat jiwa mereka sendiri, dan lebih memfokuskan
hubungan pada kesamaan yang ada ketimbang perbedaan.
"Dengan menerima seseorang sebagai diri Anda, seseorang
yang akrab dengan Anda. Perasaan bahwa Anda memiliki
spirit yang sama, pokoknya seseorang yang mirip dengan
Anda-lah, dengan begitu Anda akan mengetahui dan memahami
mereka sebagaimana dia adanya," kata Sandra L Muray,
peneliti dari the State University of New York .


Tentunya, dengan memahami orang lain seperti Anda
memahami diri sendiri, membuat Anda memahami pula segala
kekurangannya. Seperti halnya Anda memaklumi kekurangan
diri sendiri. Perkawinan-perkawinan abadi seringkali masuk
kategori ini. Khususnya perkawinan yang menyisakan rasa
damai dan kebahagiaan pada akhir kisahnya.


Dikatakan Barbara, hubungan kasih sayang yang berkaitan
dengan pasangan jiwa ini tidak selalu diisi dengan
hubungan emosional yang spontan, bergairah, dan
mendebarkan sepanjang waktu. Kadang kita tidak menemukan
pasangan yang tepat dengan begitu saja. Diperlukan sedikit
usaha agar pasangan jiwa ini menuju tingkat saling mencari
kecocokan dan memahami satu sama lain, sehingga tercipta
hubungan yang kokoh.


Apakah selalu berupa hubungan yang abadi ? Konon tidak
ada satu hal pun di dunia ini yang terjadi secara
kebetulan, kadangkala dua orang terseret jauh dalam
masalah-masalah kehidupan ini secara bersama-sama. Menurut
Barbara, setiap hubungan yang terjadi antar manusia pasti
memiliki tujuan tertentu. Maka, bukan kebetulan pula bahwa
dua orang tertentu terlibat dalam suatu hubungan kasih
sayang.


Masing-masing orang di dunia ini, menurutnya, akan
menemukan pasangan jiwanya sendiri-sendiri. Bisa dengan
cara yang cukup mudah, namun kadangkala harus melalui
peristiwa yang sangat dramatis dan mendebarkan.


Bisa saja seseorang memiliki pasangan jiwa lebih dari
satu, sebab tidak selalu hubungan kasih sayang itu
berlangsung selamanya. Satu hal yang pasti, apakah
hubungan itu hanya berlangsung selama satu minggu, apakah
pasangan tersebut hanya hidup bersama selama satu tahun,
atau limapuluh tahun? Tujuannya tetap sama mereka menjadi
manusia, menjadi pasangan jiwa yang saling menyayangi pada
masanya.


Mereka kadang datang sebagai sahabat, sebagai kekasih.
Orang yang datang dalam kehidupan Anda tepat ketika Anda
membutuhkan kasih sayang. Bisa saja ia hanya mampir
sebentar menemui Anda, dan kemudian bergerak terus untuk
menemui seseorang yang lebih tepat dan cocok dengannya.
Demikian juga Anda. Namun, setiap pasangan yang saling
menyayangi entah itu akan abadi atau tidak- pada
dasarnya adalah pasangan jiwa. Bagaimana dengan pasangan
jiwa yang abadi?


Beberapa ajaran agama mengatakan bahwa setiap manusia
bisa memiliki beberapa pasangan jiwa yang abadi. Sementara
ajaran-ajaran lainnya, mengatakan bahwa hanya ada satu
pasangan jiwa abadi dalam diri setiap pasangan, selama
hidupnya.


Yah, apapun yang mereka katakan, kalau saat ini Anda
sudah bertemu pasangan jiwa Anda, sebaiknya Anda tidak
usah peduli apakah ada jiwa lainnya yang melayang-layang
di alam semesta ini menanti saatnya bertemu. Yang paling
penting bagi Anda adalah berikanlah kasih sayang pada
pasangan Anda, tanpa syarat. "Kalau engkau begini, maka
aku akan menyayangimu," itu bukanlah kasih sayang.


Kasih sayang, menurut penulis Andrew Matthews berarti
menerima orang lain apa adanya. Menyayangi dengan mencari
kebaikan dalam dirinya. Dan jika Anda bisa melakukannya
terus menerus, Anda dijamin akan memperoleh kebahagiaan
bersama pasangan Anda. Tanpa perlu repot menghabiskan
energi memikirkan diakah pasangan jiwa yang dikirim Tuhan
untuk Anda. Begitu kawan..?

No comments: