Search This Blog

Sunday, July 25, 2004

MERAWAT KULIT LEMBUT SI BUAH HATI

MERAWAT KULIT LEMBUT SI BUAH HATI
Kulit bayi tidak sama dengan kulit orang dewasa karena masih relatif tipis sehingga rentan terinfeksi, teriritasi, dan alergi.

Meskipun kulit bayi belum sekuat kulit orang dewasa, tak berarti merawatnya harus dengan cara yang njelimet. Tidak begitu kok. Menurut dr. Lis Surachmiati Suseno, Sp.KK., perawatan kulit bayi bisa dilakukan dengan cara yang sangat praktis. Kecuali tentunya bagi bayi yang mengalami masalah pada kulitnya, seperti dermatitis atopik (lihat boks). Perawatan kulit bayi seperti ini terkadang tidak bisa dilakukan sendirian oleh orang tua melainkan harus dengan bantuan dokter.

Spesialis kulit dari RS Mitra Internasional, Jatinegara, Jakarta ini, lantas memberikan beberapa kiat yang bisa dilakukan orang tua agar kulit si kecil tetap halus jauh dari gangguan masalah kulit. Berikut kiat-kiatnya:

CARA PERAWATAN

* Mandikan bayi secara teratur.

Mandi dua kali sehari, pagi dan sore, sudah dapat membuat tubuh bayi bersih dan sehat. Mandi penting dilakukan untuk membebaskan si kecil dari kotoran atau kuman yang mungkin menempel di kulitnya, serta dapat mencegah datangnya biang keringat yang sering timbul di daerah-daerah lipatan, seperti dahi, leher, dan bagian tubuh yang tertutup pakaian.

Setiap kali mandi, tubuh si kecil harus dibersihkan hingga ke lipatan-lipatan kulitnya. Inilah yang harus diperhatikan:

- Perhatikan suhu air mandi terutama untuk bayi baru lahir. Sebaiknya suhunya tidak terlalu panas atau dingin.

- Pilih sabun khusus bayi yang umumnya aman dan tidak menimbulkan iritasi. Sangat baik bila bilasan dilakukan dua kali untuk membersihkan bahan kimianya. Bila terjadi iritasi terhadap merek tertentu sebaiknya beralihlah ke merek lain, jangan biarkan berlarut-larut.

- Daerah seperti sela jari jemari, ketiak, serta selangkangan, jangan sampai terlewatkan.

- Cara membersihkan alat kelamin bayi perempuan dan laki-laki berbeda. Pada bayi perempuan, basuh alat kelaminnya dari bagian depan ke belakang atau ke arah anus dengan menggunakan kapas atau waslap basah. Pada bayi laki-laki, tarik kulupnya perlahan-lahan hingga tampak lubang kencingnya, baru kemudian bersihkan dengan kapas atau waslap basah.

- Setiap kali bayi buang air besar, bilas anus dan daerah sekitarnya dengan menggunakan

air bersih yang mengalir. Kalaupun terpaksa menggunakan tisu atau kapas basah, pilihlah tisu basah khusus bayi yang tanpa alkohol. Alkohol dikhawatirkan bisa membuat kulit bayi teriritasi.

* Selesai mandi, gunakan handuk lembut agar nyaman di kulit bayi.

- Perhatikan bahan pakaian dan perawatannya.

Pakaian bayi penting diperhatikan karena pemilihan bahan pakaian yang tidak tepat dapat menambah risiko kulitnya teriritasi. Bahan yang kaku, keras, kasar, membuat panas, atau kelewat tebal juga dapat mem-buatnya rewel karena merasa tidak nyaman. Berikut beberapa kiat yang sebaiknya dilakukan:

- Pilih pakaian dan popok berbahan lembut dan tipis dari bahan katun atau campurannya. Hindari bahan nilon yang umumnya membikin bayi gerah dan mudah keringatan. Kondisi ini akan mudah mengundang kuman atau bakteri yang mudah memunculkan ruam dan gatal-gatal. Jika bayi sudah bisa menggaruk, kemungkinan terinfeksi pun menjadi lebih besar.

- Hindari pakaian dan popok yang terlalu ketat karena bisa membuat kulit bayi terluka bila lama tergesek bahannya.

- Ganti segera pakaian bayi bila terkena kotoran. Entah itu berupa muntahan, tumpahan makanan, apalagi jika terkena feses atau air seninya. Kontak kulit dengan feses dan air seni dalam waktu lama akan menyebabkan terjadinya ruam popok.

- Cuci pakaian bayi dengan sabun cair karena bahan kimia dalam sabun deterjen bubuk umumnya lebih tajam. Bila bahan deterjen ini tertinggal di baju sangat mungkin akan membuat kulit bayi teriritasi. Ibu juga boleh menggunakan sabun krim asalkan sabun itu terlebih dahulu dicampur dengan air dan menjadi cair. Pewangi pakaian tidak terlalu dianjurkan. Yang dikhawatirkan bukanlah kontak cairan pewangi itu dengan kulit bayi, melainkan aromanya yang dapat terhirup masuk ke dalam tubuh bayi. Asal tahu saja, aroma yang terkandung dalam pewangi pakaian mengandung bahan kimia.

* Pilih kosmetika yang aman

Untuk meningkatkan kualitas perawatan kulit si buah hati, silakan saja orang tua menggunakan kosmetika bayi. Namun, gunakan kosmetika ini secara benar dengan mengikuti aturan yang tertera dan jangan ber-lebihan. Penggunaan kosmetika yang sembarangan dan cenderung berlebihan akan membuat sumbatan pada pori-pori. Sumbatan ini dapat memunculkan ruam yang dikhawatirkan akan menipiskan kulit bayi, disamping bahaya yang mungkin timbul jika diserap oleh tubuhnya.

Soal kebiasaan membedaki atau membalurkan minyak telon pada tubuh bayi setelah mandi, menurut Lis, bisa dilanjutkan. Hal ini terbukti mengurangi kemungkinan terjadinya iritasi. Minyak telon juga dapat menghindari bayi dari gigitan serangga karena baunya yang menyengat dan tidak disukai serangga.

- Potong kuku bayi secara teratur

Kuku bayi yang tidak terpelihara dengan baik sering mendatangkan masalah bagi kulit bayi. Umpamanya, kuku yang panjang-panjang akan lebih mudah dimasuki kotoran. Bila bayi menggaruk tubuhnya, mungkin sekali akan terjadi infeksi. Untuk itu, potong kuku bayi secara teratur.

- Hati-hati sengatan sinar matahari

Suhu lingkungan yang tidak pas buat si kecil akan membuat kulitnya bereaksi, misalnya langsung muncul warna kemerahan. Berkaitan dengan itu, Lis menganjurkan beberapa hal, seperti:

** Hindari terpaan langsung sinar matahari terutama di siang hari. Berdasarkan penelitian, bayi yang sering terkena sengatan sinar ultraviolet dari terik matahari di siang hari akan menghadapi risiko mengidap kanker kulit ketika dewasa.

** Bila ingin membawa bayi keluar rumah, gunakan pelindung seperti payung atau topi. Krim pelindung matahari (sunblock) bisa digunakan asalkan dikonsultasikan pada dokter terlebih dulu. Hati-hati jangan sampai mengenai mata, mulut, dan telapak tangan si kecil.

** Jika bayi harus dijemur untuk mendapatkan tambahan vitamin D demi pertumbuhan tulangnya, lakukan hal itu di bawah jam sembilan pagi. Pada daerah-daerah yang tingkat polusinya cukup tinggi, seperti Jakarta atau Surabaya, sangat dianjurkan menjemurnya di bawah jam delapan pagi.

PENANGANAN GANGGUAN KULIT RINGAN

*Biang keringat

Gejala utama biang keringat adalah gatal-gatal dan kulit berwarna kemerahan seperti ada ruam-ruam kecil. Rasa gatal dan perih biasanya membuat bayi rewel. Untuk mencegah dan mengatasinya, lakukan langkah berikut:

- Sebagian besar kasus biang keringat pada bayi bisa diatasi dengan lingkungan berudara sejuk. Jadi perhatikan soal ventilasi di kamar bayi. Jendela lebar yang dibiarkan terbuka memungkinkan pertukaran udara dari luar ke dalam ruangan lancar dan ruangan pun menjadi lebih sejuk.

- Bila suhu di luar rumah terlalu panas hingga menyeruak ke dalam ruangan dan membuat bayi kepanasan dan kegerahan, atasi dengan memasang air conditioner atau kipas angin.

- Pakaikan baju-baju yang longgar pada bayi, tak perlu dirangkap.

- Mandi teratur minimal dua kali sehari. Setelah dimandikan, taburi bedak atau talk yang mengandung desinfektan (pembunuh bakteri). Bisa juga gunakan bedak yang mengandung bahan-bahan penyejuk dan juga bahan-bahan penghilang rasa gatal.

- Bila biang keringat tampak bertambah parah, tak ada salahnya konsultasikan pada dokter kulit agar bisa diperoleh pengobatan yang tepat.

* Ruam/Eksim Popok

Yaitu kelainan kulit yang timbul akibat radang di daerah yang ditutupi popok, di antaranya alat kelamin, lipatan paha, dan pantat. Bagian tertutup popok mudah mengalami peradangan karena kulit yang hangat dan lembap peka terhadap bakteri serta senyawa yang dapat mengiritasinya. Eksim popok juga bisa muncul karena adanya zat-zat "tajam", yang dikandung feses. Gejala yang muncul biasanya, kulit tampak kemerahan disertai bintil-bintil. Inilah kiat penanganannya:

- Segera ganti popok si bayi begitu ia mengompol.

- Sebelum dipakaikan popok, ada baiknya bila kulit pantat, selangkangan, dan lipatan pahanya diolesi krim pelindung kulit. Bila dalam 10 hari belum ada kemajuan, atau malah makin memburuk, ada kemungkinan kulitnya sudah terinfeksi candida atau jamur yang juga terdapat di usus besar. Periksakan ke dokter. Biasanya dokter akan meresepkan krim khusus dan juga obat untuk melawan infeksinya.

DERMATITIS ATOPIK

Dermatitis atopik (DA) merupakan penyakit kulit bawaan lahir yang membuat kulit bayi hipersensitif. Ia mudah sekali terserang alergi. Diterpa debu sedikit saja, bayi ini akan mengalami gatal-gatal. Kepanasan sebentar akan langsung memunculkan ruam pada kulitnya. Cara mengenali bayi penderita DA adalah kulitnya kelihatan merah, kering dan bersisik. Terutama pada permukaan kulit muka, lipatan kulit sendi seperti di siku, lutut, pergelangan tangan, dan kaki juga di selangkangan paha.

Hal pertama yang harus dilakukan dalam menangani bayi penderita DA adalah dengan mengetahui apa penyebab/pencetus alerginya; debu, hama, polusi udara, makanan, bahan pakaian, atau bahan kimia pada sabun atau sampo? Kalau sudah ketahuan penyebabnya, bayi harus dijauhi dari faktor pencetus alerginya tersebut. Selain itu, ia perlu mendapat makanan bergizi dan bervitamin. Sangat baik bila ibu mampu memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan karena berdasarkan penelitian, bayi yang diberi ASI eksklusif jarang mendapat masalah dermatitis atopik.

Namun bila masalah tak kunjung selesai, Lis menganjurkan agar bayi dibawa ke dokter, boleh ke dokter umum atau dokter anak. Seandainya ingin mendapatkan kepastian, periksakan ke dokter kulit untuk mengetahui apa sebenarnya yang membuat kulit alergi.

Irfan Hasuki. Foto: Ferdi/nakita




No comments: