Search This Blog

Thursday, May 27, 2004

love and meried

Satu hari, Plato bertanya pada gurunya, "Apa itu
cinta? Bagaimana saya menemukannya?

Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas
didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh
mundur kembali, kemudian ambillah satu saja
ranting.Jika kamu menemukan ranting yang kamu
anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah
menemukan cinta" .

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia
kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa
apapun.

Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa
satupun ranting?"

Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu
saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur
kembali (berbalik)". Sebenarnya aku telah
menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak
tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di
depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut.
Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi,baru
kusadari bahwasanya ranting ranting yang
kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang
tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya"

Gurunya kemudian menjawab " Jadi ya itulah cinta"

Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada
gurunya, "Apa itu perkawinan?Bagaimana saya bisa
menemukannya?"

Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur
didepan saja. Berjalanlah tanpa boleh mundur
kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang
satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu
menemukan pohon yang paling tinggi, karena
artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia
kembali dengan membawa pohon. Pohon tersebut
bukanlah pohon yang segar/ subur, dan tidak juga
terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja.

Gurunya bertanya, "Mengapa kamu memotong pohon
yang seperti itu?"

Plato pun menjawab, "sebab berdasarkan
pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah
hampir setengah hutan, ternyata aku kembali
dengan tangan kosong. Jadi dikesempatan ini, aku
lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk
amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan
membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan
kesempatan untuk mendapatkannya"

Gurunya pun kemudian menjawab, "Dan ya itulah
perkawinan"

CATATAN - KECIL :
Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak
ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati,
ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang
lebih.

Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih
akan cinta, maka yang didapat adalah
kehampaan... tiada sesuatupun yang didapat, dan
tidak dapat dimundurkan kembali. Waktu dan masa
tidak dapat diputar mundur.
Terimalah cinta apa adanya.

Perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta. Adalah
proses mendapatkan kesempatan, ketika kamu
mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada,
maka akan mengurangi kesempatan untuk
mendapatkannya, Ketika kesempurnaan ingin kau
dapatkan, maka sia2lah waktumu dalam mendapatkan
perkawinan itu, karena, sebenarnya kesempurnaan
itu hampa adanya.

Story by : Orochi

No comments: