Search This Blog

Wednesday, July 07, 2004

OTAK BAYI JUGA PERLU SENAM, LO!

OTAK BAYI JUGA PERLU SENAM, LO!
Gerakan senamnya sederhana dan tak memerlukan banyak waktu. Hasilnya? Membuat fungsi otak bayi jadi optimal!

Ih, enggak kebayang deh, masak sih otak bisa diajak senam? Yang dimaksud senam di sini adalah melakukan gerakan-gerakan tubuh yang dipercaya dapat memberikan dampak bagi perkembangan dan pertumbuhan otak yang optimal. Seperti diketahui, organ otak ibarat hard disk dalam komputer. Ia merupakan sentra pengatur seluruh organ tubuh. Jadi agar kinerja otak selalu tokcer, diperlukan stimulasi tepat dan berkesinam-bungan sejak bayi. Salah satu caranya dengan melakukan senam otak (brain gym).

Seperti sudah diketahui, otak terbagi menjadi dua bagian. Yaitu otak belahan kanan dan otak belahan kiri. Otak kanan berkaitan dengan kreativitas, intuisi, seni. Sementara, otak kiri lebih pada daya analisa, berpikir logis/rasional. Nah, tujuan senam otak, seperti dijelaskan Dra. Frieda Mangunsong, M.Ed., dari Departemen Psikologi Pendidikan, Fakultas Psikologi UI, adalah menjembatani aktivitas otak belahan kanan dan kiri sehingga terjalin kerja sama diantara keduanya. Kalau kinerja kedua belahan otak bisa seimbang, diharapkan kemampuannya jadi optimal.

Coba bayangkan, bagaimana jadinya kalau masing-masing belahan otak berkembang "sendiri-sendiri", tentunya tidak akan terjadi keselarasan. "Kalau otak berjalan sendiri-sendiri bisa tidak sinkron. Ibaratnya, saat anak bahagia, ekspresi yang dimunculkannya malah bersedih." Ketidakselarasan kerja otak juga akan mengakibatkan anak mengalami berbagai hambatan, terutama pada proses belajarnya kelak di sekolah.

BANYAK MANFAAT

Jadi, yuk ajak si kecil bersenam otak. Menurut Frieda saat si kecil berusia 3 bulan, ia sudah mulai bisa diajak bersenam otak. Pasalnya, otot-otot tubuh si kecil sudah semakin kuat untuk melakukan gerakan-gerakan senam. Banyak keuntungan yang didapat jika bayi senantiasa distimulasi dengan senam otak. Di antaranya:

* Bayi akan memiliki kemampuan otak yang optimal.

* Dia akan memiliki kepribadian yang baik, relaks dan hi-dupnya terhindar dari stres.

* Di masa sekolah mereka akan cepat menyerap berbagai pelajaran dengan baik. Anak pun akan lebih mudah berkonsentrasi, punya daya ingat tinggi, dan tak mengalami kesulitan belajar.

* Kelak, anak tumbuh penuh percaya diri dan terhindar dari berbagai masalah seperti disleksia, dispraksia dan sebagainya.

Intinya anak akan tumbuh menjadi sosok yang terampil, cerdas dan terarah dengan baik.

SENTUHAN DAN GERAKAN

Frieda mengingatkan agar senam otak dilakukan dengan suasana yang gembira dan menyenangkan. Jika memungkinkan, iringi dengan lagu-lagu klasik yang kalem atau lagu berirama lembut. Waktu yang dibutuhkan sekitar lima menit dengan frekuensi tiga kali setiap hari. Berikut ini sentuhan dan gerakan senam otak untuk bayi seperti dipaparkan Frieda:

1. Sentuhan pada Dahi

Lakukan sentuhan dan elusan lembut dengan jari jemari di dahi bayi (di atas kedua matanya). Usap ke arah kiri-kanan dan sebaliknya. Sentuhan ini dapat mengalirkan darah dari hipotalamus (bagian otak yang berfungsi sebagai pusat integrasi), menuju otak bagian depan.

* Tujuan:

- Membuat bayi tenang dan tidak takut ataupun tegang.

- Mengaktifkan otak depan sehingga kemampuan berpikir logis dan kreatif meningkat

2. Sentuhan pada Pipi

Lakukan sentuhan dan elusan lembut di pipi kiri dan kanan secara bergantian. Tepatnya di sekitar wilayah geraham atas dan bawah. Otot di dekat geraham atas berfungsi membuka mulut/menguap. Sedangkan, otot di dekat geraham bawah berfungsi menutup mulut.

* Tujuan:

- Saat menguap terjadi refleks pernapasan sehingga meningkatkan oksigen ke otak.

- Elusan di sekitar persendian rahang akan melemaskan otot-otot di bagian pipi dan membantu menyeimbangkan tulang tengkorak dan menghilangkan ketegangan di bagian kepala dan rahang.

- Mengaktifkan otot untuk bersuara dan mengunyah.

- Mengasah kemampuan penglihatan, perhatian dan konsentrasi.

3. Sentuhan pada Telinga

Lakukan sentuhan dan usapan lembut di bagian pinggir daun telinga kiri dan kanan secara bergantian. Di bagian ini terdapat banyak saraf-saraf yang halus. Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk melakukan usapan mulai dari ujung atas daun telinga, turun sepanjang lengkungan telinga dan berakhir di bagian cuping telinga. Lalu, lakukan pula mulai dari bawah (cuping telinga).

* Tujuan:

- Mengasah sensitivitas telinga untuk mendengar sehingga kemampuan pendengarannya makin tajam.

- Mengasah kemampuan/keterampilan bicara dan mengeja.

- Meningkatkan daya konsentrasi dan daya tangkap.

- Menghilangkan stres penglihatan dan ketegangan pada tulang kepala.

- Mengaktifkan formatio reticularis, yaitu kemampuan menyaring suara yang mengganggu.

4. Sentuhan pada Lekukan di Belakang Telinga

Lakukan sentuhan dan elusan yang lembut pada bagian belakang telinga kiri dan kanan secara bergantian. Tepatnya di lekukan yang terdapat di batas rambut antara tengkorak dan tengkuk.
* Tujuan:

- Mengasah keseimbangan tubuh.

- Memfungsikan secara optimal jaringan saraf antara otak dan tubuh.

- Memulihkan otot tengkuk yang lemah atau tegang.

- Meningkatkan kemampuan konsentrasi, perhatian dan fokus penglihatan.

- Gerakan rahang dan tengkorak jadi relaks.

5. Sentuhan pada Bahu

Lakukan sentuhan dan elusan lembut di bagian otot bahu kiri dan kanan secara bergantian. Gerakkan juga kepala secara perlahan-lahan ke kiri dan kanan dengan posisi dagu tetap.

* Tujuan:

- Otot leher, tengkuk, dan bahu relaks serta tidak kaku.

- Mengasah keseimbangan otot leher dan otot tengkuk, rahang dan bahu.

- Menghindari kebiasaan memiringkan kepala.

- Mengasah kemampuan gerakan kepala ke kiri dan kanan.

- Mengasah pendengaran dan penglihatan.

- Mengurangi kebiasaan juling dan membelalakkan mata.

- Meningkatkan fokus perhatian, konsentrasi, dan daya ingat.

6. Sentuhan pada Dada dan Pusar

Lakukan sentuhan dan elusan lembut di bagian dada dengan salah satu tangan, tepatnya di bagian sisi kiri dan kanan tulang tengah (sternum). Sedangkan salah satu tangan lainnya mengelus pusar.
* Tujuan:

- Meningkatkan/menstimulasi aliran darah yang menghantarkan oksigen ke otak.

- Mengasah koordinasi dan keseimbangan tubuh bagian kiri dan kanan.



7. Gerakan Mengaktifkan Tangan

Pandulah salah satu tangan anak untuk direntangkan lurus ke atas agar sekat rongga dada terbuka lebih lebar. Lakukan secara bergantian dengan tangan yang satunya lagi. Kemudian, rentangkan tangan dengan arah berbeda yaitu lurus ke depan. Selanjutnya, tangan diluruskan di sisi pinggul.

* Tujuan:

- Memperkuat otot-otot dada dan bahu.

- Mengaktifkan otot-otot untuk gerakan motorik kasar dan halus.

- Untuk relaksasi dan melancarkan pernapasan.

- Melatih koordinasi mata dan tangan.

8. Gerakan Angka 8 Tidur

Posisi bayi telentang. Badan diluruskan. Tuntun tangannya dan gerakkan ke arah kiri dan kanan membentuk angka delapan. Lakukan secara bertahap dan bergantian tangan kiri dan kanan sebanyak 3-4 kali.

* Tujuan:

- Meningkatkan koordinasi otot mata dan mengaktifkan gerakan mata kanan dan kiri.

- Meningkatkan kemampuan melihat lebih jauh ke sisi kiri atau kanan.

- Mengurangi ketegangan mata.

- Pengenalan simbol dan pengenalan perbedaan sisi kiri dan kanan.

- Mengasah daya konsentrasi, perhatian, koordinasi dan keseimbangan.

9. Gerakan Menyilang

Lakukan gerakan anggota badan secara menyilang. Tangan kanan digerakkan bersamaan dengan kaki kiri. Atau sebaliknya, tangan kiri digerakkan bersamaan dengan kaki kanan. Gerakan dilakukan ke depan dan usahakan melewati garis tengah badan. Lakukan secara perlahan jangan dipaksa. Supaya suasananya relaks, iringi dengan alunan musik klasik atau nyanyian yang lembut.

* Tujuan:

- Mengaktifkan hubungan kedua sisi otak, indera perabaan, pendengaran, penglihatan dan konsentrasi.

- Mengaktifkan gerakan mata dari kiri ke kanan atau sebaliknya.

- Meningkatkan koordinasi organ tubuh bagian kiri dan kanan.



Hilman Hilmansyah. Foto: Ferdi/nakita


No comments: